USA

I Love You Because of Allah

“Mer, bule yg di sana moto kamu” kata temenku sambil menunjuk seorang bule di belakangku dengan lirikan matanya. Saat itu kami lagi ngantri wahana Firehawks di Kings Island, Cincinnatti.

“Biar sajalah” sahutku cuek, sempat kepikiran mo nawarin foto bareng sekalian 😀 😎

Bukan tanpa alasan bule itu moto saya. Bukan, bukan. Bukan karena mereka nyangka saya Angelina Jolie yg lagi nyamar atau alien yg membunuh, mengambil kulit dan menyaru sebagai manusia untuk menguasai dunia atau siluman kera yg sedang mencari kitab suci. Tapi karena saya salah kostum. Hehe.. iya salah kostum. Di hari yg terik dan membuat dehidrasi, dimana semua manusia lainnya berprinsip minimalis dalam berpakaian, dengan pedenya saya pakai rok panjang, baju item plus jilbab yg juga item, bawa2 jaket lagi. Hebat sekali, bukan? Sigh, (-_-‘)

Begitulah. Itu bukan satu2nya pengalaman saya tentang pakaian di negeri Paman Sam. Sebelum berangkat, sempet khawatir tentang jilbab. Untunglah, seorang temen dengan baiknya nenangin saya dengan bilang, “susah lho jadi muslimah berjilbab di Amrik”. Saya tersenyum pait. 😕

Salah satu tantangan terbesar menjadi seorang muslim/ah di negera nonmuslim adalah makanannya. Sekitar lima kali saya sempet terambil makanan yg ada porknya. Pork adalah varian makanan olahan dari daging babi, selain ham dan bacon.

Saat makan pertama kali dianter sama guide dari OPIE[1], Joshua. Joshua paling depan, dan saya, si orang desa, yg bingung liat makanan segitu banyak dan ga enak2 lama2 mikir milih2 karena banyak yg ngantri, berinisiatif bilang ke penjaganya, “sama kayak yg diambil Joshua”. Dikasihlah roti yg disiram kuah daging.

Joshua bilang, “it’s pork. All of you are muslim, right? So, it’s pork”. Dibalikinlah.

Sebulan kemudian. Makan di Boyd Dining Hall, nanya ke penjaganya, “is it beef (sapi)?” Penjaganya mikir sejenak dan bilang yes. Ok, saya ambil. Saat nyerahin, ada penjaga kantin lainnya yg lebih tua bilang ke saya,

“it’s pork”

dan ke rekannya dia bilang, “she doesn’t eat pork”. Gosh, hampiiir aja kemakan babi 😦

Itu tentang makanan. Pernah di suatu pagi yg normal saja, para mahasiswa berjalan tergesa2 mengejar kelas berikutnya. Tiba-tiba seorang bule perempuan menyapa saya dengan ucapan “Assalamu’alaykum” sambil tersenyum. Mungkin di Indonesia biasa, but itu sungguh mengagetkan. Efeknya, saya berjalan ke kelas sambil tersenyum bahagia. 😀 😳

Waktu baru sampe di US, di bandara liat ada pria kulit hitam, tinggi besar, serem, dari jauh. Dia jalan dengan tegak, angkuh, lurus menatap ke depan tidak berkedip. Saya teringat gangster2 di kota New York.

Pas papasan sama dia, tiba2 terdengar suara dari alam ghoib “Assalamu’alaykum, sister”. SAYA SHOCK. 😯 😯 Liat ke belakang, dia ga noleh, tetep aja jalan dengan angkuhnya. Oh, gosh, baru disalamin sama pria kulit hitam tinggi gede serem. Jadi terharu. 😳

Ga itu aja. Sering papasan sama pria2 Arab atau muslimah berjilbab dan mereka menyapa, “Assalamu’alaykum, sister”. Kalo ini mah ga kaget lagi, malah kadang duluan nyalamin. Suka deh dipanggil sister, daripada ukhti. Lebih berasa bener2 jadi sisternya. 😀

Lain lagi cerita saat ke Colombus Zoo. Waktu tinggal satu jam lagi untuk menjelajahi zoo #1 di USA itu. Bertekad menjelajah semua bagiannya, setengah berlari mencari bagian berikutnya. Sampai di persimpangan, bingung ambil yg mana. Lurus udah pasti ke bagian selanjutnya, tujuan saya. Belok kanan, Cuma danau dan toko2 kosong.

Entah kenapa, ada dorongan yg kuat ke kanan. Akal bilang , “hey, itu hanya danau dan toko2 kosong, kita harus lurus 😡 ” But, my heart said “ke kanan bentar”.

Bertempurlah mereka berdua, sementara saya nonton. Hati menang dengan jurus pemungkas, “mintalah fatwa pada hatimu[2]” 😎

Di kanan, cuma ada toko2 kosong dan tempat duduk di pinggir danau. Saya hampir pergi lagi, nyesel kenapa tadi kesini, saat ekor mata menangkap dua orang pria sedang solat di teras toko yg tutup itu.

Ternyata ini sebabnya kenapa hati bersikeras kesini. Saya belum solat zuhur, astaghfirullahaladzhim. Selama disana, waktu solat bener2 harus dijaga karena ga ada azan dan jadwal solatnya beda.

Pasca wudhu, saya ketemu dua orang pria tadi. Salah satunya nyapa, “do you wanna pray, Sister?” saya ngangguk. “Qiblah is that way” katanya sambil nunjuk timur laut [3] ke arah mana.

Abis solat, pria kulit hitam yg sama bilang , “I am glad to see you care about your praying. Most of people don’t, they just simply ignore it. You know, when a muslim loves his brother or sister, he has to say it. Now I want to tell you that I love you because of Allah… ”

[To be continued]

1. Ohio Program of Intensive English

2. HR Ahmad

3. di Ohio, arah kiblat adalah timur laut/northwest.

23 thoughts on “I Love You Because of Allah”

  1. assalamualaikum sister,, 🙂
    could you tell me more about that story?
    where was it happen? was there anyone else with you?

    ~feel de ja vu,,

  2. Um.. sori, sedikit koreksi tipo..

    harusnya kayaknya “I Love You Because of Allah” . Karena setelah kata “because” haruslah klausa, dan setelah “because of” harus objek.

    Woaah.. seru jg di Ohio ketemu brother muslim. 🙂
    Emang.. orang2 Indonesia itu terkenal rajin sholatnya. Kalo orang2 dari daerah timur tengah or agak2 deket turki, kayak orang uzbek misalnya. Sholat itu paling cuman sekali sehari, dan itupun gak wajib. Subhanallah..

    1. havban says:
      Kalo orang2 dari daerah timur tengah or agak2 deket turki, kayak orang uzbek misalnya. Sholat itu paling cuman sekali sehari, dan itupun gak wajib

      itu oknum feb..dan di setiap kelompok sosial atau kelompok institusi masyarakat pasti punya oknum..:)

      btw, paragraf terakhir yang keren.

      ditunggu cerita selanjutnya mer

      1. Hehe.. kalo yg orang uzbek, yg ngomong langsung orangnya.. 50:50 orang d sana kayak mereka.. bukan malas.. tapi mendapat didikan dari orang tua untuk hanya sholat 1 kali, cuma subuh, dan itu pun gak wajib. 🙂

        O ya.. orang Afghan jg paling salut sama makhroj orang2 indonesia or malaysia. Karena kita mirip sama orang2 arab.. ^^ Kalo orang pakistan sering salah kalo ngomong “ro” jadinya “ra” , karena di dalam karakter huruf mereka sepertinya tidak mendukung pengucapan huruf “ro”.

        O ya.. ini bukan ngebanding2in or ngejelek2in.. cuma share pengalaman ajah.. 😉
        Kita tetap gak bisa menilai mereka sebagai kafir or tidak taat ajaran agama, karena Islam yg mereka tau dan pelajari memang agak2 berbeda di dalam tata cara, tapi dari segi esensi tauhid tetap sama. Tiada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad utusan Allah.

        Dengan bertemu berbagai suku bangsa, kita akan belajar untuk saling menghargai perbedaan, memahami bagaimana mereka hidup sehari-hari, mengambil pelajaran, dan saling mengingatkan.

        Hehe.. gitu deh.. maap sekali lagi.. ini bukan banding2in.. kalau pun oknum, wallahu’alam. 🙂

  3. Iya uni, sekali-kalinya aku dipanggil sister itu di sini, haha. Kalo di Indo sister itu udah kayak bahasa g4Wo3L deh. Hmm, kalo di sini, kadang-kadang orang timur tengah yang cantik-cantik itu rada sombong, yang sopan itu yaa malaysia++. Anyway, solatnya gimana? Dijamak-jamak kah? Isu makanan halal emang di mana-mana ya 🙂 Tapi selamat kan? Hehe.

  4. Febi says:
    O ya.. ini bukan ngebanding2in or ngejelek2in.. cuma share pengalaman ajah.. 😉

    Good point feb..diskusi yang menarik. thanks

  5. @Niam: yes, insya Allah I will tell you more on the second part. 😀
    which story? in the colombus zoo?

    @havban dan Smile: Right. Two months in Ohio was really eye-opening bahwa berbeda tidak sama dengan salah. just different stand point.
    Bagi kita mereka salah, menurut mereka itu benar. wallahu’alam.
    disanalah letak toleransi dan pengertian. Lakum dinukum waliyadin.

    @andri: 🙂

    @zahra: solatnya kadang dijamak, kalo memang bener2 ga memungkinkan. Kalo lagi di jalan, yg ga mungkin berhenti buat solat, solat dalam kendaraan dan tayamum. Tentang makanan, kayanya sih selamat, Zah. 😀
    makan yg jelas2 aja, kalo ga jelas ga diambil.

    @irvan: alhamdulillah, sip Van. episode 2 lagi syuting. 😀

  6. tapi di daerah yg mayoritas non-muslim kalo tempat makan umum kayak dikafetaria kan ga ada jaminan pisau buat motong daging terpisah, panci, penggorengan, baskom dll bahkan untuk masakan daun2an sekalipun(memperkeruh suasana hehehe)…lebih aman masak sendiri kaalu memungkinkan….i love you because of allah…some dudes i know in my youth used to say that to me. i always thought it was meant for saying that someone care for us without exposing any faggy impression…but i never know it can be said to opposite sex as well…

  7. Ya Allah.. Kak, ceritanya bener2 menyentuh…
    makin cinta sama Islam, because of Allah… 🙂

    ditunggu cerita selanjutnya ya Kak.. 😉

  8. mangsudku, crita yg ada org afro ngucapin ‘assalamualaykum, sister itu’
    klo emg doi ngucapin salam, knapa tampangnya masih sok cool gitu? harusnya senyum_selalu

    ~assalamualaikum, sister
    (pura pura sok cool juga ah)

  9. ~ nebak : orang afro itu pasti : sang ketua islamic center athens. (lupa siapa namanya). Dia emang gitu gaya nya..

    ~ Andri itu bukan Andri itu saya.. Saya salah pake profile.. pas ngomment wordpressnya masih profile adik kelas saya…

  10. senangnya punya pengalaman ke luar negeri.. keluar jawa pun paling jauh baru sampe sumatra..

    assalamu’alaykum sister!

  11. wah, kak mery theme-nya sama kayka paril >> april\’s sping

    hmm, salut deh kak mery yang berani ke amrik… btw, april kalo ngebayangin belajar ke marik bakalan ketemu monster2 atau superhero yang aneh2… takut deh..

    ternyata di sana juga ada muslim/ah yang baik hati…
    oia, katanya orang sana ga canggung bilang i love you untuk menyempaikan rasa sayang.. jadi terharu..

    \’i love you, my sister!\”

  12. @ikhma: wa’alaykumussalam, oya ?

    @rimphy: ya, ke brother dan sister in Islam.

    @Agung: hehe mereka ga ngerti “mba”

    @Ratih: sip, episode kedua lagi idle dulu, OS nya lagi sibuk TA 😛

    @Ni’am: ya, emang seperti gitu, ‘Am.
    wa’alaykumussalam

    @Fajar: tet tot, salah…

    @Topan: wa’alaykumussalam, brother 🙂

    @april: iya, awalnya juga agak2 serem, but ternyata ga seserem yg dibayangkan, malah ngangenin 😀
    love you too, sis 🙂

    @krisna: sip. 🙂

    @mesa: glad you like it. 🙂
    bagi ikan bilihnya dunk (hungry)

  13. assalamu’alaykum sister!
    i do love this post!
    kereeeeeeeen banget, apalagi kalimat terakhir “I am glad to see you care about your praying. Most of people don’t, they just simply ignore it. You know, when a muslim loves his brother or sister, he has to say it. Now I want to tell you that I love you because of Allah… ”
    bener2 menyentuh hatiku 🙂

    keep posting, i’d love to read :))

    jazakillah sis^^

  14. Wow..seneng banget denger ceritanya..
    lebih seneng lagi ngedenger kalimat I Love u Cause Allah dan Asslamualiakum Sister hehehehe..sepertinya memmang indah bila kita mencintai seseorang karena Allah,walaupun saya baru dengar kalimat ini setahun yg lalu,dan pertama kali mendengar langsung bergetar hati ini”langsung teringat dosa “hehehehe…yaa..moga kita semua kaum muslim bisa saling mencintai karena ALLAH…AMIN

Leave a reply to memelcraft Cancel reply